Posts

Terimakasih Kalian - Sebuah Catatan tentang KMCS

Image
Sejak awal, tujuan Ruparasa dibangun adalah untuk berbagi sedikit cerita tentang kehidupan saya. Ya, cerita sejak lahir, seputar kondisi kaki saya, juga bagaimana saya menjalani kegiatan sehari-hari, seperti bersekolah dan berteman. Lalu, muncullah ide membuat satu rubrik baru bernama KMCS (Kata Mereka, Celoteh Saya). Berisi cerita-cerita ringan saya tentang sejumlah orang yang pernah dan masih mewarnai hidup. Agak berbeda, saya pun menambahkan sedikit pendapat mereka tentang saya. Tak terasa, KMCS telah masuk bagian kesepuluh. Ada lima sahabat lelaki dan lima sahabat perempuan dengan ragam kisahnya yang menarik. Terimakasih untuk kalian semua; Ajeng Nur Indah Sari, Fitriara, Arsylia Imasiwa, Nezli Rohmatullaili, dan Alfa Anisa. Juga untuk kalian; Ananta Yogi, Dimas Fanny, Mas Burhanuddin Muhammad Yusuf Annuri, Irsyadul Ibad, serta Kak Ahmad Fahrizal Aziz. Terimakasih telah menjadi bagian dari rubrik KMCS, dan telah bersedia membagi pendapat-pendapat jujurnya tentang saya. D

Kata Mereka, Celoteh Saya (10) - Ahmad Fahrizal Aziz

Image
"Dinda itu terlalu bawa perasaan, lebay, gampang lupa, kurang percaya diri, kurang ekspresif, namun berhati lembut dan mau terus belajar." -Kak Fahri Saya tertawa; benar-benar tertawa, saat membaca kalimat di atas. Tidak mengira dia akan berkata begini. * Mengenalnya sejak akhir 2007, saya tidak menyangka masih bersahabat baik dengannya hingga kini. Kami diperkenalkan oleh ekskul Jurnalistik di MAN Kota kala itu. Dia adalah kakak kelas saya, sama-sama ada di jurusan Bahasa. Kami juga cukup sering mengobrol di depan kelas sepulang sekolah. Ada banyak hal yang mengisi bincang kami ketika itu. Seputar Jurnalistik, dunia tulis-menulis, buku, musik, film, juga mata pelajaran hari itu. Karena jurusan kami sama, mata pelajaran yang diajarkan pun juga sama, meski berbeda tingkatannya, tentu saja. Paling sering kami mengobrol tentang pelajaran Sastra dan Bahasa Inggris. Kebiasaan berbincang itu masih terbawa hingga sekarang. Meski tak sesering dulu, karena kesibukan

Kata Mereka, Celoteh Saya (9) - Irsyadul Ibad

Image
"Aku menerima Mbak Dinda sebagaimana adanya, sama seperti yang lain. Jadi aku tidak bisa menilai positif-negatifnya orang." -Irsyad Balasan itulah yang saya terima saat memintanya sebutkan dua kalimat tentang saya. Meskipun begitu, saya akan tetap menuliskan ini buat dia. Saya mengenal Irsyad di FLP Blitar, sekitar awal tahun 2016. Melihatnya pertama kali, ia terlihat cuek dan pendiam. Tapi sebenarnya, itu hanya kesan awalnya saja. * Seorang Irsyad adalah humoris, dan punya pemikiran dewasa dan jauh ke depan, padahal usianya beberapa tahun lebih muda dari saya. Dia berbakat di dunia desain dan menggambar. Dia juga piawai menulis cerpen. Ide-idenya brilian, pemilihan katanya juga bagus. Satu lagi, lelaki yang biasa saya sapa Ibad ini juga menguasai dua jenis alat musik, yaitu gitar akustik dan piano. Dia pernah mengirim file mp3 permainan pianonya pada saya. Saat itu, dia memainkan salah satu lagu Yiruma. * Ada satu momen tak terlupakan buat saya. Kalau tak sa

Kata Mereka, Celoteh Saya (8) - Dimas Fanny Hebrasianto

Image
"Dinda itu overthinking dalam hal apapun, dan suka nggak enakan sama orang. Tapi dia punya ambisi dan tekad kuat untuk sesuatu yang ingin diraihnya." -Dimas Saya mengenalnya sejak SD, saat kelas empat. Tapi, saya tidak terlalu dekat dengannya saat itu. Saya justru lebih sering ngobrol dengannya sejak 2016. Dimas adalah seorang unik yang suka bulutangkis, animasi, novel fantasi, dan naik kereta api. Sejumlah gunung pernah didaki, beberapa pantai disinggahi. Rasa cinta pada alam dalam dirinya pun sudah terbukti. * Lelaki yang memfavoritkan Duo Minions alias Kevin-Marcus ini menyelesaikan pendidikan Teknik Informatika jenjang D4-nya di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), dan di ITS Surabaya untuk S2-nya. Dia juga sempat menjadi dosen di salah satu universitas di Blitar. Jujur saja, saya agak tidak menyangka. Sebab, seingat saya, dulu saat di SD Dimas cukup sering diusili oleh Gilang, meski dia berani membalas. Tapi kini, boleh dikatakan, Dimas adalah salah

Kata Mereka, Celoteh Saya (7) - Burhanuddin Muhammad Yusuf Annuri

Image
"Adinda Rahma Dara Kinasih adalah seorang adik imut, ramah, dan manis. Pekerja keras tanpa rasa peduli rasa lelah di tubuh, walau di hati terkadang pernah juga menyerah. Adik manis yang selalu butuh dukungan dari orang-orang yang dirasa nyaman untuk diajak berbagi dan senasib. Tak peduli kata orang, itulah yang selalu ada dalam pikirannya. Namun terkadang selalu kepikiran dengan perkataan orang tentang dirinya. Dinda harus tetap semangat dengan kondisi kaki yang sekarang, karena Dinda masih bisa bebas berjalan tanpa bantuan kruk." -Mas Aan * Namanya cukup panjang; Burhanuddin Muhammad Yusuf Annuri. Panggil saja dia Aan. Dia adalah putra Dokter Chandra Kusuma, dokter yang menangani saya sejak lahir hingga balita. Saat kecil, saya mungkin pernah bertemu dengannya. Tapi sungguh, saya lupa. Kami justru dipertemukan lagi sekitar tahun 2013, lewat direct message di Twitter. Bagaimana awal temu itu? * Beberapa waktu sebelumnya, ibu saya sempat bertandang ke rumah

Kata Mereka, Celoteh Saya (6) - Ananta Yogi

Image
"Tidak banyak yang bisa diingat, tapi Dinda kecil dulu cerewet juga, ternyata." -Ananta Yogi Namanya Yogi. Dalam ingatan saya, ia adalah lelaki kecil yang gesit. Kami sempat sekelas saat bersekolah di RA Perwanida. Kemudian, saat masuk SD, ada teman saya yang bernama Yogi juga. Saya sempat agak rancu saat itu. Apakah ini Yogi kawan saya di TK atau bukan. Ah, daya ingat saya cukup payah, rupanya. Tapi akhirnya saya pun sadar, ini dua Yogi yang serupa tapi tak sama. Yang satu bernama Ananta Yogi. Satunya lagi Yogia Gusti Yahya. Nah, kawan saya di TK adalah Ananta Yogi. * Saya bertemu lagi dengan Yogi justru saat masuk SMA di MAN Kota Blitar. Tapi di sini kami berbeda jurusan. Saya di Bahasa, dan dia di IPA. Saat angkatan saya dulu, kelas Bahasa dan IPA letaknya bersebelahan. Walaupun begitu, kami malah tak pernah menyapa. Kalau diingat lagi sekarang, lucu juga. Teman lama, tapi justru tak saling sapa. Padahal saya tahu dan ingat, kalau dia adalah Yogi teman saya

Kata Mereka, Celoteh Saya (5) - Alfa Anisa

Image
PEREMPUAN YANG MENCINTAI BUKU Barangkali aku mengenalnya hampir lima tahun, lebih atau kurangnya bisa ditanyakan pada kalender yang setia mencatat setiap pertemuan. Kurang ramah dan cuek sudah terlalu lama menghuni sekujur tubuhku, mungkin memang sifat itu terlahir dari cerita-cerita novel yang kubaca sejak Tsanawiyah. Dia datang terlambat, tapi senyumnya bertebaran kepada orang-orang yang hadir. Duduk di sampingku, menyapa ramah. Aku hanya senyum basa-basi karena benar-benar tak bisa menumbuhkan ramah yang terlanjur diusir trauma. Bukankah aku menulis ini karena permintaan kebaikan dan keburukan. Jadi baiklah mulai fokus kepada tiga hal dari masing-masing permintaan. Perempuan itu baik. Mencintai dan merawat buku-bukunya yang berjajar rapi di rak kamar. Aku tak selalu memiliki buku baru, hanya mengandalkan kuis dan gratisan buku terkadang pemberian teman. Tapi, perempuan itu menawarkan buku-bukunya untuk kubaca di rumah. Terbitan baru pula, nikmat mana yang bisa didustakan ji