Kangen Kopi Philokoffie

Seusai rutinan kemarin, saya menyempatkan diri mampir ke Philokoffie. Kebetulan, Mas Kharis sudah ada di sana pada jam empat sore itu. Ternyata, ia memang bermalam di kedai. Meski kini Philokoffie tak lagi sama, ternyata masih ada yang tak tergantikan. Ialah rindu pada racikan kopinya. Sore itu, kedai nampak sedikit berantakan. Mungkin memang karena belum masuk jam buka. Saya segera masuk dan berdiri di depan meja kopi. Sejenak mengamati beberapa toples berisi biji kopi. Saya agak heran saat membaca nama Kopi Carlos honey drew. Ini biji kopi varian baru dari luar negerikah, begitu tanya saya yang dibalas tawa oleh Mas Kharis. Saya pun tertawa lebih nyaring saat mengetahui apa yang tersembunyi di balik nama itu. Rupanya Carlos itu singkatan dari Karangploso, sebuah kawasan di Malang. Walah, saya kira ini kopi dari luar negeri. Saya pun memesannya. Mas Kharis menanyakan, ingin dibuat dengan metode apa. Saya, yang buta teknik meracik kopi pasrah saja. Yang paling cocok menurut Mas, begitu...