Sepercik Lega untuk Olga

Hancur hancur hancur hatiku… hatiku hancur… Ya, kini hati saya sedang hancur. Lebur bersama duka yang membaur. Meski saya akui, ada setitik rasa syukur. # Bagi saya, hidup layaknya sebuah undian. Setiap kita yang lahir, pasti akan menghembuskan napas terakhir. Tuhanlah yang memegang setiap kartu, menetapkan kapan giliran yang tak terbantahkan. Satu hal penting, adalah, “Bagaimana nanti kita dikenang setelah meninggal, semua tergantung pada segala laku kita semasa hidup di dunia.” # Yoga Syahputra. Lelaki itulah yang akan saya toreh kenangannya di sini, kali ini. Kenangan? Kenang apa gerangan? Apa saya kenal dekat dengannya? Pernah berjumpa? Tidak! Saya belum pernah sekali pun bersua raga, apalagi mengaku bahwa saya dekat dengannya. Namun, saya hampir selalu bertemu dengannya setiap hari, di hampir semua stasiun TV. Pagi, ia ada dalam sebuah acara musik. Siang, sore, malam, ia ada di bermacam program komedi. Apalagi jika Ramadhan tiba, coba nyalakan televisi. Ia pasti sudah ada di sala...