Sabarlah, Nara-ku...
Kinara ♪ Sabar, sabarlah cintaku... Hanya sementara kau harus dengannya Kau harus bersamanya, kini... ♪ Segera kutekan tombol hijau tanpa melihat nama yang tertulis di layar ponsel, demi menghentikan suara Afgan yang memberitahuku bahwa ada telepon masuk. Huah, siapa pula yang membuat Afgan bernyanyi sepagi ini, bahkan saat aku baru membuka mata? “Haloo...” sapaku dengan suara serak, khas orang bangun tidur. “Halo! Woy Ra! Jam berapa nih? Lu masih merem?!” Aku terlonjak mendengar sapa dan tanya nyaring itu. Kuhela napas panjang sebelum menjawab, sambil kutengok jam weker. Aduh, baru jam lima lebih limabelas. ...