Sepiring Nasi Goreng di Tengah Malam
Bahkan, kau pun menjadikan tengah malam sebagai kawan, pemandu langkahmu, demi secuil rejeki... Tengah malam di Malang. Hawa dingin yang menusuk gigilkan belulang. Aku, kami, masih terjaga di jalanannya yang dipadati beragam kendaraan, demi mencari penawar lapar yang sejak tadi menyerang. Sejauh mobil mengukur aspalan, warung makan belum juga kami temukan. Ah, mengapa pula sepi sekali jalan ini? Aku yakin, di belahan Malang yang lain masih banyak para penyedia menu yang buka. Ah, sudahlah, apa saja! Aku sudah enggan lontarkan khayalku akan sajian yang ingin kunikmati malam ini. Apa sajalah! Karena kakiku sendiri juga tak henti berorasi, meracau akan pegal dan lelah yang menderanya sejak tadi. Mobil berbelok. Satapak jalanan yang tak begitu padat menyapa kami. Mataku tertumbuk pada parkiran sebuah minimarket yang cukup luas. Kemudian, mobil memasuki pelataran paving block itu, dan berhenti. Aku yang hampir dibuai lelap, seketika menatap heran pada sebuah gerobak lawas di pinggir parkira...